Network
KABAR CIAMIS,- Dalam upaya memberikan pelayanan khususnya warga Tasikmalaya yang memiliki masalah dengan mata, Klinik Utama Bandung Eye Center (BEC), yang sudah memiliki 1 rumah sakit dan 2 klinik di Bandung, kini hadir di Tasikmalaya, tepatnya di Jl. Dr. Sukardjo, No. 41, Tasikmalaya.
Diungkapkan salah satu pendiri Bandung Eye Center (BEC), dr. Andika, menyampaikan, angka kebutaan di Indonesia masih sangat tinggi terutama katarak. "Ini adalah cara kami untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan fasilitas yang lengkap. Kami saat ini ada 26 dokter yang bergabung dan kami mendirikan di Tasikmalaya karena disini masih minim fasilitas," ungkapnya, Minggu, (10/03/2024).
Baca Juga: Diterjang Hujan Deras, Rumah di Purwadadi Ciamis Ambruk dan Nyaris Rata
Ditambahkan, dr. Satmah, pada tahun 2023 pihaknya sudah diskusi untuk membuka cabang, hingga akhirnya membuka cabangnya di Tasikmalaya.
"Jadi kami membuat klinik Bandung Eye Center di Tasikmalaya dan fasilitas atau alat-alat operasinya lengkap, walaupun klinik tapi fasilitasnya setara dengan rumah sakit," bebernya.
Lanjutnya, untuk keunggulan Bandung Eye Center sendiri, selain peralatan yang lengkap, juga pada jumlah dokter mata yang memiliki kemampuan lebih baik."Untuk sementara ini belum ada pelayanan bagi pasien BPJS, namun kedepannya kami mengusahakan agar dapat melayani masyarakat dengan baik," terangnya.
Satmah menyampaikan, jika kasus permasalahan mata paling banyak yaitu katarak dan diabetes yang komplikasi ke mata. "Melihat banyaknya kasus yang tidak bisa ditangani karena terbatasnya SDM dan fasilitas di wilayah, makanya agar masyarakat tidak perlu menggunakan biaya tinggi untuk rujuk ke Bandung, kini sudah ada di Tasikmalaya," katanya.
Baca Juga: Ciamis Tidak memiliki Tempat Strategis, Pengamatan Hilal Tetap Dilakukan Di Banjar
Diakui dr. Hikmat, bahwa sebenarnya untuk peralatan yang lebih komprehensif berada di rumah sakit Bandung Eye Center. "Link sudah kita permudah antara Tasikmalaya dan Bandung, jadi walaupun di Tasikmalaya ada keterbatasan peralatan karena biaya yang tinggi. Namun nanti ada kemudahan untuk pasien jika harus ke Bandung," ditambahkan dr. Hikmat.
Sambungnya, pihaknya akan bersinergi dengan beberapa pihak, agar tidak memberatkan dalam pembiayaan. "Kedepan kita akan perlengkapan yang tentunya harus bersinergitas, agar pembiayaannya tidak memberatkan masyarakat dan bisa lebih ringan," pungkasnya.***
