Network
KABAR CIAMIS,- Dalam rangka mengatasi tantangan besar dalam dunia pendidikan, Budi Pekerti, sebuah organisasi yang berfokus pada isu-isu pendidikan, akan menggelar Seminar Nasional dengan tema "Transformasi Pendidikan untuk Masa Depan", pada Selasa, tanggal 30 Januari 2024, nanti.
Diungkapkan Ketua Budi Pekerti, Dian Budiana, acara yang digagas bersama-sama tersebut diharapkan dapat menjadi tonggak sejarah dalam upaya menciptakan perubahan positif di dunia pendidikan.
"Berbagai narasumber ahli telah dipilih untuk membagikan wawasan dan pengalaman mereka terkait permasalahan pendidikan. Di antaranya, perwakilan Kepolisian Resor Ciamis, Pembina IKADI (Ikatan Dai Indonesia), Kasubag TU KCD Wilayah Tigabelas, Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, dan Psikolog Forensik," ungkapnya, Senin, 22 Januari 2024.
Baca Juga: KPU, Bawaslu, Polres Ciamis Serta Partai Politik Deklarasi Pemilu Damai di Ciamis
Selain para Narsum, papar Dian, kegiatan tersebut juga akan dihadiri oleh para undangan, diantaranya, Sekretaris Daerah Kabupaten Ciamis dan Kepala Kemenag Kabupaten Ciamis. "Sementara itu, keynote speaker akan dihadirkan Kepala BBPMP Jawa Barat, membawa perspektif dan wawasan mengenai penjaminan mutu pendidikan," jelasnya.
Untuk tujuan sendiri, kata Dian, selain menggali solusi konkret terhadap tiga dosa besar pendidikan, yaitu perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, juga memberikan pemahaman mendalam kepada peserta, terkait peran masing-masing stakeholder dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan inklusif.
"Juga mendorong kerjasama antara berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Kemenag, KCD, Pemda Ciamis, Kemendikbud, KPAI, Kepolisian, dan masyarakat, dalam menjalankan peran aktif dalam transformasi pendidikan," paparnya.
Dengan akan diselenggarakannya kegiatan tersebut, Budi Pekerti mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak. Termasuk, Kemendikbud, BBPMP Jawa Barat, KPAI RI, Pemda Ciamis, Kemenag Ciamis, KCD, dan Dinas Pendidikan Ciamis. "Semua pihak diharapkan dapat bersinergi dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan pendidikan," pungkasnya. Agus Berrie/KP***
