Network
KABAR CIAMIS, - Untuk menekan kasus baru komunitas Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis ( GIAT), STPI Penabulu Ciamis menggagas desa peduli tuberkulosis (TBC) mandiri .
“Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kawunglarang, Kecamatan Rancah dan nantinya hal yang sama juga akan dilanjutkan di daerah lain sebagai desa peduli tuberkulosis ,” kata Didin Abidin sebagai Staf Program PMEL IU Ciamis dari Komunikasi STPI Penabulu Ciamis. Kamis ( 25/4/2024).
Menurut dia hal ini adalah bentuk perhatian Komunikasi STPI Penabulu Ciamis dan jajarannya untuk berpartisipasi dalam pencegahan stunting dan TBC dengan terus menjalin kerja sama dengan dinas terkait.
Ia mengatakan gejala TBC sendiri bisa dikatakan memiliki ciri yang hampir sama, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam menanganinya .
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular kronis yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Berdasarkan Global TB Report
Tahun 2023, Indonesia berada pada posisi kedua dengan jumlah beban kasus TBC terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh Cina.
Terdapat enam strategi penanggulangan TBC di Indonesia, yaitu: 1) Penguatan komitmen dan kepemimpinan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mendukung percepatan eliminasi TBC 2030; 2).
Peningkatan akses layanan TBC bermutu dan berpihak pada pasien; 3) Optimalisasi upaya promosi dan pencegahan, pemberian pengobatan pencegahan TBC, serta pengendalian infeksi; 4) Pemanfaatan hasil riset dan teknologi skrining, diagnosis, dan tatalaksana TBC; 5).
Menurut Didin, peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multi-sektor lainnya dalam eliminasi TBC; dan 6) Penguatan manajemen program melalui penguatan sistem kesehatan.
" Misi kami peringatan HTBS tahun 2024 pada tingkat global, adalah Yes! We Can End TB. Merujuk pada tema global tersebut, Kementerian Kesehatan menentukan untuk tema nasional peringatan HTBS tahun 2024 adalah GIAT, Gerakan Indonesia Akhiri Tuberkulosis, " ungkapnya.
Menurutnya, Sebagaimana di ketahui, tema global tahun 2024 masih sama dengan tema tahun lalu, hal ini menyampaikan pesan harapan bahwa kembali ke jalur yang benar untuk melawan epidemi TBC dapat dicapai melalui kepemimpinan tingkat tinggi dan peningkatan investasi.
" Saya berpesan bahwa penanggulangan TBC di wilayah kerja Kabupaten Ciamis itu perlu membutuhkan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemangku kebijakan stakeholder, masyarakat sipil, donor, peneliti, komunitas TBC, sektor swasta, masyarakat dan yang paling penting adalah diri kita untuk membawa pesan ini selangkah lebih maju dalam membantu Eliminasi TBC, " katanya.
Ia mengatakan, adapun rangkaian kegiatan dalam memeriahkan HTBS tahun 2024, dirinya bersama komunitasi STPI Penabulu Ciamis melaksanakan kegiatan diantaranya, dialog bersama Dinkes Ciamis, Puskesmas, dan kader komunitas supaya terjadi harmonisasi dalam percepatan eliminasi TBC tahun 2030, dan skrining Posyandu terhadap anak dan balita oleh kader penabulu di wilayah Kabupaten Ciamis.
" Insya Alloh kami dari komunitas STPI Penabulu juga akan melakukan launching desa Peduli TBC yang menjadi bagian terpenting dari HTBS tahun 2024. Semoga dengan diadakannya launching Desa Peduli TBC di wilayah Ciamis bisa mendorong desa-desa lain supaya berperan aktif dan peduli terhadap kasus TBC yang ada di wilayah desa tersebut, " pungkasnya.
