Pupuk Kimia Mahal, Petani di Desa Dayeuh Luhur Ciamis Ciptakan Pupuk Organik Cair

- 5 Desember 2023, 11:26 WIB
Icin Rohayati bersama Kades Dayeuh Luhur menjukan POC hasil buatan sendiri
Icin Rohayati bersama Kades Dayeuh Luhur menjukan POC hasil buatan sendiri /

KABAR CIAMIS, - Pupuk merupakan kebutuhan sangat vital bagi petani untuk mendukung pertumbuhan tanaman pertanian. Tatkala kebutuhan pokok berupa pupuk kimia ini sulit didapat dan jika ada harganyapun mahal maka petani musti bakal menjerit.

Guna menekan ketergantungan pada pupuk kimia petani yang tergabung dengan Kader PKK di Desa Dayeuh Luhur, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, berupaya berdiri diatas kaki sendiri dengan menciptakan pupuk jenis organik. Icin Rohayati Ketu Kelompok kader PKK Desa Dayeuh Luhur misalnya.

“Saya menciptakan Pupuk Organik Cair (POC) ini untuk mengurangi ketergantungan produktivitas pertaniannya pada pupuk kimia,” kata Icin Rohayati kepada " Kabar Ciamis ", Selasa ( 5/12/2023).

Awalnya, Teh Icin sapaan akrabnya mengaku resah terkait pupuk kimia yang dirasanya langka, ditambah makin tingginya dosis pemakaian setelah lama menggunakan pupuk kimia. Terlebih semakin mahalnya harga pupuk non subsidi membuatnya berinisiatif untuk membuat pupuk sendiri.

Bahan yang disiapkan berasal dari kotoran sapi, urine sapi, SP 36 (TS), ampas tahu, Effective Microorgaism 4 (EM4), KN 03 dan beberapa bahan lainnya. Setelah itu, semua bahan dicampur dengan komposisi tertentu ditambah air dan difermentasi selama 20 hari sebelum siap digunakan. Aerator digunakan sebagai pengaduk campuran bahan dalam masa fermentasi.

“POC ini masih saya pergunakan sendiri, dan belum untuk tanaman padi, baru untuk terong, cabai, kangkung dan ketimun. Hasilnya alhamdulilah sangat memuaskan”, ujarnya.

Sebagai gambaran, dari 6000 bibit pohon cabai miliknya, lanjut ibu dua anak ini, hasil panen menggunakan POC dan pupuk kimia dengan perbandingan 50:50, mampu menghasilkan 4 ton dalam sekali siklus tanam jenis cabai rawit.

“Hasil panen menggunakan POC lebih bagus jika dibandingkan hanya menggunakan pupuk kimia,” ucapnya.

Icin menjelaskan, penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan membuat rusak struktur tanah. Berbeda dengan penggunaan pupuk organik yang justru mampu meningkatkan unsur hara tanah dan dapat mengembalikan struktur tanah yang rusak.

“Untuk kedepan, saya akan coba menerapkan perbandingan 30:70 untuk pupuk kimia berbanding organik,” tutupnya.

Halaman:

Editor: Endang SB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah