Warga Temukan Batu di Sungai Cimuntur Ciamis Mirip Peninggalan Sejarah

- 24 November 2023, 16:38 WIB
Foto Endang SB : Atus Gusnawa salah seorang budaya warga Desa Winduraja sedang melihat batu yang diduga memiliki nilai sejarah
Foto Endang SB : Atus Gusnawa salah seorang budaya warga Desa Winduraja sedang melihat batu yang diduga memiliki nilai sejarah /

KABAR CIAMIS,, - Dua unit batu yang diduga memiliki nilai sejarah pada jaman Kerajaan Galuh Pakuan ditemukan di kawasan Sungai Cimuntur, Blok Lewi Kiara Koneng, Dusun Bojong, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.

Penemuan dua unit batu yang mirip dengan salah satu batu sejarah Pangcalikan yang berada di Situs Karangkamulyan di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis itu, disampaikan Atus Gusnawan penggiat Budaya warga Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Jumat (25/11/2023)

Atus menceritakan, awal penemuan batu yang diduga memiliki nilai sejarah tinggi itu ditemukan warga sekitar awal bulan Oktober 2023 lalu, saat musim kemarau, ketika warga sedang "nggubyag" mencari ikan di Leuwi Kiara Koneng aliran sungai Cimuntur secara tradisional. Lalu menemukan dua batu yang dianggap memiliki keanehan pada batu tersebut.

" Saat itu air sungai lagi surut dan warga sedang menangkap ikan, tiba - tiba warga melihat ada du batu agak berbeda dengan batu lainya yang ada di sungai tersebut," katanya.

Atus menuturkan, melihat bentuk batu tersebut agak berbeda dengan ratusan baru yang berukuran sama yang ada disekitarnya, maka wargapun beramai - ramai melihat batu itu karena penasaran.

" Saat dilihat dengan teliti, ternyata pada batu itu ada bentuk segitiga seperti lambang Tri Tangtu, yang merupakan simbol Kerajaan Galuh Pakuan, serta ada bekas telapak tangan manusia, namun kondisinya sudah tidak begitu jelas, kemungkinan sudah terkikis air, karena terendam ratusan tahun, " ucapnya.

Atus melanjutkan, pada baru yang satunya lagi, selain terlihat ada guratan segi tiga seperti lambang Tri Tangtu, pada batu tersebut terlihat jelas ada yang menonjol seperti batu akik berwarna hitam mengkilat.

"Posisi batu itu saat ini sudah berada dipinggir sungai dan belum dievakuasi karena ukurannya cukup besar sehingga membutuhkan orang banyak untuk mengevakuasinya, "jelasnya.

Atus sangat berharap, pada dinas terkait untuk segera melakukan penelitian, supaya teka - teki yang menjadi penasarn warga akan segera terungkap, terlebih air di sungai itu masih surut sehingga tidak kesulitan untuk mengevakuasinya.

" Kalu tidak segera dievakuasi, kami khawatir batu itu akan terbawa arus dan hilang, apalagi saat ini air di sungai Cimuntur sudah mulai besar, " katanya.

Halaman:

Editor: Endang SB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah