Network
KABAR CIAMIS,- Era digital atau teknologi, nyatanya jangan disepelekan, terlebih bagi pengguna gadget yang suka bermain games ataupun judi slot. Terbukti, dengan permainan tersebut, banyak korban baik dari wilayah Ciamis maupun luar daerah dilakukan rehabilitasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Firdaus.
Tidak hanya itu, Ponpes Nurul Firdaus yang berada di Dusun Panoongan, Desa Kertaharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, yang berdiri sejak tahun 2008. Pada pemilu sebelumnya, sempat kebanjiran para kontestan yang gagal dalam pemilu 2019.
Baca Juga: Tim Gabungan Tertibkan APS Parpol yang Melanggar Perda K3
Diakui Pimpinan Ponpes Nurul Firdaus, Ustadz Dr. H. Gumilar, untuk saat ini banyak pasien yang stres akibat candu judi online. Dengan demikian, pasien penderita stres akibat candu judi online dan game online setiap bulannya hampir mencapai 50 orang.
"Rata-rata pecandu judi online itu mengalami gangguan kejiwaan ringan, sedang maupun berat. Yang paling berat itu mereka mengalami gangguan kejiwaan Bipolar bahkan ada yang Skizofrenia. Kami melakukan penyembuhan melalui metode hipnoterapis dan ruqyah," ungkap Gumilar, Senin, 20 November 2023.
Terkait pasca pesta demokrasi sendiri, kata Gumilar, biasanya Ponpes Nurul Firdaus menerima puluhan hingga ratusan Caleg DPRD Kota maupun Provinsi yang menderita stres atau depresi akibat kalah pemilu. Dengan demikian, menjelang pemilu 2024 mendatang, Ponpes Nurul Firdaus juga menyiapkan kamar untuk proses rehabilitasi bagi Caleg yang gagal.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Penarikan Uang di ATM Yogya Dept Store Ciamis Rugikan Nasabah
"Dengan menggunakan metode penyembuhan Hipnoterapi, para pasien biasanya menjalani pengobatan dengan kurun waktu 1 sampai 4 bulan. Selain menjalani Hipnoterapi, mereka juga turut diberikan motivasi, semangat guna menerima dan mengikhlaskan apa yang telah terjadi," jelasnya.
Berkaca dari tahun sebelumnya, meski banyak caleg gagal hingga deperesi, untuk pesta demokrasi tahun 2024 mendatang, dirinya memprediksi akan terjadinya pengurangan Caleg yang stres, lantaran pengetahuan dan pengalaman para Caleg dalam berpolitik sudah disiapkan semaksimal mungkin dan siap menerima resiko apapun.
