Berdasarkan informasi dari warga yang lain, Komariah (60), menyebutkan, jika pada bulan Agustus kemarin, kondisi air masih ada, namun kondisi cuaca yang masih tetap bertahan di kondisi kemarau, membuat debit air pun mulai surut, bahkan sudah mengering. "Dulu masih dipakai buat mengairi sawah, tapi sejak sawah makin sedikit dan mata air tertutup, praktis hanya menampung air hujan saja," ucapnya.
Kondisi air Rancabungur yang kini telah tiada, memang kini dirasakan pula oleh Komariah, dimana sumurnya menyusut drastis. Bahkan, sebagian warga terpaksa MCK di Sungai Citanduy yang jaraknya cukup jauh dari permukiman warga. "Kalau untuk masak, saya membeli air galon isi ulang," paparnya. Agus Berrie/KP***